Pengobatan ODHA = Perlindungan bagi masyarakat dari penularan HIV,

admin

Kelihatannya sulit untuk menemukan korelasi antara pengobatan bagi orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dengan perlindungan bagi masyarakat dari penularan HIV. Namun, ini sebenarnya sangat berhubungan dan merupakan sebuah terobosan baru ditengah stagnannya program penanggulangan AIDS di Indonesia.

Menyelesaikan persoalan HIV itu “sebenarnya” mudah. Ada 4 hal yang harus dilakukan sehingga HIV dan AIDS ini tidak menyebar lebih luas dan mereka yang sudah terkena terhindarkan dari kematian. Hal “sederhana” itu adalah:

  1. Semua penduduk Indonesia tahu apa itu HIV dan cara penularannya sehingga bisa melindungi dirinya sendiri.
  2. Semua penduduk Indonesia tes HIV sehingga mengetahui statusnya.
  3. Setiap hubungan seks yang dilakukan, harus menggunakan kondom.
  4. Setiap penggunaan alat suntik, harus menggunakan alat suntik steril.
  5. Setiap ODHA harus mendapatkan ARV yang cocok dan termonitor setiap saat.
Namun, untuk menjalankan hal-hal itu ternyata tidak semudah diucapkan. ada hal-hal lain sehingga hal-hal itu tidak bisa dijalnkan dengan baik. misalnya: penduduk indonesia yang sangat banyak dan tinggal tersebar membuat penyebaran informasi HIV selalu menemui tantangan. Tes HIV masih menjadi sesuatu yang menakutkan karena HIV selalu di identikkan dengan kematian. Selalu menggunakan kondom ketika berhubungan seks? ini pun sulit. Kenapa? kita selalu cenderung mempunyai keyakinan jika berhubungan seks selama dengan pasangan sendiri itu selalu aman, hubungan seks di pernikahan karena sudah resmi berarti aman dan juga bila terkait dengan pekerja seks, kita tidak bisa menafikan bahwa relasi kuasa yang tidak seimbang dengan pelanggan pekerja seks, penggunaan kondon selalu bergantung pada kemauan pelanggan (baca, yang sudah terpatri bahwa kondom mengurangi kenikmatan). Hal-hal ini sangat sulit sekali dihilangkan.
Lalu bagaimana dengan opsi terakhir yaitu setiap ODHA mendapatkan ARV yang cocok dan termonitor setiap saat? ini kelihatannya yang akan menjadi terobosan. Pemberian ARV ini akan menekan kadar HIV dalam tubuh seorang ODHA sehingga jumlahnya sangat minimal bahkan sampai dengan tingkat tidak bisa dideteksi oleh alat tes HIV. Sehingga bila dia di tes HIV, ada kemungkinan hasilnya negatif atau ketika dicek jumlah HIV dalam tubuhnya, hasilnya akan mengatakan tidak terdeteksi.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa dengan tingkat keberhasilan pemberian ARV seperti itu, hal ini bisa secara signifikan mengurangi tingkat penularan baru HIV dari ODHA kepada orang lain. Tidak main-main, penurunan resiko ini besarnya mencapai 93 persen.
Memang, investasi kesehatan yang harus dikeluarkan demi menjamin setiap ODHA mendapatkan ARV yang cocok dan termonitor sekilas terkesan mahal namun jika ini bisa menyelamatkan masyarakat dari infeksi HIV lebih jauh dan juga menyelamatkan hidup ODHA, ini perlu dipikirkan dengan serius kedepannya.
Marilah kita semua yang ingin agar epidemi ini berhenti dan tidak meluas, mulai menyuarakan pentingnya terapi obat ARV bagi ODHA. Sebab Pengobatan ODHA = Perlindungan bagi masyarakat dari penularan HIV.

Also Read

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.