Tentang KDS Edelweiss Pluss di Banten

author

Hai..
Perkenalan Nama saya Andy Bachrudiansyah, Saya berasal dari Kota Tangerang, sebuah daerah di pinggiran Jakarta yang memiliki Daerah Khusus Ibukota atau DKI (et, bukan DAKI) sebagai daerah yang bersebelahan dengan DKI Jakarta sudah pasti Tangerang menjadi daerah yang di serbu kaum Urbanisasi (pendatang), dan sebagai daerah Penyanggah IBU KOTA, sudah barang tentu Tangerang juga memiliki beragam persoalan, terutama terkait dengan perkembangan jumlah penduduk yang ingin menetap di Tangerang karena Tangerang juga sebagai wilayah Industri, sehingga beberapa Pabrik berdiri di wilayah Tangerang serta tenaga kerja yang saat ini bekerja di Pabrik-pabrik tersebut berasal dari Luar Kota, dan karena telah lama menetap di Tangerang mereka saat ini Beberapa dari Kaum URBAN telah memiliki Rumah Pribadi tidak lagi mengontrak, tetapi masih banyak juga yang masih ngontrak/sewa ruma sekedar untuk beristirahat setelah bekerja di perusahaan yang berada di Tangerang,.

Persoalan yang di hadapi Tangerang sebagai wilayah Penyanggah ibu kota bukan sekedar persoalan pemukiman/perumahan, tetapi juga terdapat persoalan yang teramat besar dampaknya terkait sebagai wilayah penyanggah, persoalan Sosial Budaya adalah hal yang menjadikan beberapa permasalahan jangka panjang saat ini di wilayah Tangerang, Mengapa saya menyebut sebagai Permasalahan Jangka Panjang karena Persoalan tersebut menyangkut permasalahan Kesehatan., Kok Bisa.. permasalahan Sosial Budaya di sangkutkan dengan permasalahan Kesehatan, Ya.. Begini singkatnya.. Dari segi Sosial dan Kebudayaan,permasalahan sosial saat ini masyarakat asli tangerang telah tergusur oleh banyaknya kaum Urban yang menepatkan diri mereka di tanah Tangerang sebagai penduduk tetap, dengan Memiliki KTP mereka di kultus menjadi warga Tangerag bukan lagi pendatang sehingga terjadi  perpaduan Budaya diantara penduduk asli/lokal dengan penduduk pendatang,Kebudayaan yang saat ini masuk ke wilayah tangerang sudah bukan lagi kebudayaan lokal Tangerang tetapi beragam kebudayaan dan menjadikan Tangerang sebagai tempat yang menarik minat para pebisnis Hiburan Malam untuk mendapatkan keuntungan di Daerah Tangerang.

Dengan Bisnis Hiburan Malam sudah pasti menarik sebagian pendatang yang belum memiliki Pasangan tetap untuk melampiaskan Hasrat Kemanusiannya sesaat di Tempat Hiburan Malam yang saat ini banyak menjamuri wilayah-wilayah Tangerang, Sudah bukan lagi rahasia Umum bahwa di setiap Tempat Hiburan malam telah tersedia Wanita-Wanita yang bekerja menjadi pemuas Nafsu para lelaki yang sedang Birahi dan jauh dari Istri/Suami serta pasangan tetapnya, dengan menjadikan tempat hiburan tersebut menjadi tempat transaksi Sek’s, Tingginya minat dari para menikmat Sek’s di sambut baik dengan banyaknya wanita-wanita yang bekerja di tempat hiburan malam yang juga berasal dari luar Tangerang Seperti, Suka Bumi, dan Indramayu yang di datangkan oleh para PENYALUR/AGEN yang membawa serta menukar wanita-wanita yang berasal dari beberapa tempat hiburan Malam di Negara ini, pertukaran perempuan/wanita Pekerja Sek’s menjadikan penyebaran Penyakit Menular Sek’s amat rentan terjadi di antara mereka yang melakukan transaksi sek’s.

Diwilayah Tangerang Kota/Kabupaten telah terdapat 2000 lebih orang yang di Tahun 2013 telah terinfeksi HIV/AIDS, virus HIV adalah salah satu dari beberapa macam Penyakit menular sek’s yang menginfeksi para penikmat serta pekerja sek’s saat ini, tingginya kasus HIV/AIDS di Tangerang tidak diiringi pemberian Informasi pencegahan penularan HIV/AIDS di masyarakat umum, serta masih rendahnya pemahaman masyarakat akan bahaya serta Fakta HIV/AIDS menjadikan upaya Penanggulangan HIV di Tangerang Khususnya, Banten pada Umumnya seperti berjalan lambat, karena masyarakat masih menganggap HIV adalah penyakit yang mejijikan serta di beberapa masyarakat masih menjadikan penularan HIV hanya terjadi kepada orang-orang yang tidak memiliki Ahlak/Iman., Tetapi pada  kenyataannya, saat ini penularan HIV telah terjadi di kaum Ibu dan Anak, penularan HIV pada Ibu Rumah Tangga saat ini mengalami peningkatan yang cukup tinggi, dan sebagai Istri yang tugasnya hanya mengasuh anak serta menjalankan tugasnya sebagai seorang Istri dengan melayani suami,apakah hal tersebut juga menjadikan seorang Istri/Ibu rumah tangga yang baik-baik dianggap memiliki Prilaku yang buruk,. Hal ini yang masih hanya sebagian kecil masyarakat yang memahaminya., Untuk itu kami Edelweiss Pluss bersama-sama dengan beberapa orang yang terinfeksi HIV dan kawan yang peduli dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di Tangerang membentuk sebuah Organisasi/Kelompok yang memiliki tugas sebagai Pendukung Orang yang Terinfeksi HIV/AIDS serta menyebarkan Informasi terkait penularan serta pencegahan HIV/AIDS kepada seluruh lapisan masyarakat,. KDS Edelweiss Pluss adalah nama yang kami buat, dan Saya sebagai Kordinator, adapun Visi serta Misi kami sebagai Kelompok Dukungan Sebaya adalah melakukan pemberdayaan kepada ODHA dan OHIDA dengan rasa Kekeluargaan, adapun kegiatan yang rutin kami lakukan adalah pertemuan Rutin sebulan 2 kali, kegiatan FGD dilakukan di dalam serta luar Layanan Kesehatan yang berada di wilayah Tangerang, serta kami melakukan penyuluhan baik di masyarakat dengan mengunjungi wilayah-wilayah yang memiliki kasus HIV di Tangerang, dengan tujuan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang penanggulangan HIV/AIDS serta Pengobatan dan layanan kesehatan yang dapat di kunjungi di wilayah tangerang,. kegiatan kami juga masuk kedalam Lembaga Pemasyarakatan atau penjara di tangerang agar mereka yang berada di dalam lp mendapatkan informasi tentang kesehatan khususnya HIV/AIDS, kegiatan di lapas kami lakukan 2 kali setiap bulan di seluruh Lembaga Pemasyarakatan di Tangerang, baik wanita ataupun pria.

Demikian Profil singkat saya serta kelompok yang saya buat bersama kawan-kawan yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu dalam forum ini, adapun Motto dari KDS EDELWEISS PLUSS adalah ” Mengucilkan Diri Bukan SOLUSI.. Mencari IFORMASI untuk mengantisipasi..” semoga dengan adanya KDS Edelweiss Pluss Penyebaran HIV di masyarakat dapat di tekan hingga ZERO INFEKSI dan Tidak ada lagi seorang anak meninggal karena penyakit HIV/AIDS.

Terima Kasih

ANDY BACHRUDIANSYAH

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.