Seperti prinsip utama ODHA Berhak Sehat, yakni merubah paradigma masyarakat yang lebih luas terhadap cara pandang mereka akan issue HIV, maka kami memperpanjang langkah dengan tidak hanya menggunakan sosial media sebagai bahan penyampai informasi. Mendapat undangan dari sebuah kampus beken di bilangan Jakarta, bernama London School Of Public Relation, untuk mengisi kuliah umum, terkait dengan Social Media Aktifisme. Tanpa berfikir 2 kali, #OBS langsung mengiyakan tawaran tersebut. Bersama dengan Ayu Oktariani Tim OBS, Setia perdana dari Fokus Muda dan Alexa dari Swara komunitas, Mereka bertiga mengisi 2 kelas besar perkuliahan umum yang diadakan di LSPR, Jakarta.
Apa yang disampaikan dalam Kuliah Tersebut?
Rupanya, ketiga narasumber tersebut sudah bertemu lebih dulu untuk menyamakan visi dan misi dari apa yang hendak mereka sampaikan. Waktu yang tidak begitu panjang sebetulnya sedikit menyulitkan narasumber untuk bercerita lebih dalam dan lebih detail. Namun, Isi dari paparan ketiga narasumber sangatlah komprehensif.
Mereka membuka kegiatan dengan sebuah Video tentang HIV di mata masyarakat, sehingga para mahasiswa dan mahasiswi ini bisa membuka mata, bahwa Masyarakat sekitar sangat buta dan tidak tahu ttg HIV. Bagaimana mereka bisa melindungi diri, kalau kata HIV saja, mereka tidak pernah dengar. Video tersebut bisa kalian lihat di sini.
Seusai Video, Narasumber memberikan kuiz kepada para siswa LSPR. Kuis tersebut berisi tanya jawab singkat, dengan jawaban benar salah mengenai fakta dan mitos HIV AIDS. Kuis ini bertujuan untuk merangsang pemahaman dasar para siswa LSPR tentang Informasi HIV. Dan pertanyaan tersebut terjawab pada saat, dilanjutkan sesi mengenai HIV 101. Didalam HIV 101, dijelaskan tentang apa itu HIV, bagaimana pencegahan dan penularannya, apa perbedaan HIV dan AIDS, Scientific innovation apa yang sudah ada di dunia termasuk Indonesia. Lalu juga paparan dilengkapi dengan data epidemologi, sehingga mahasiswa/i LSP paham tentang berapa banyak jumlah ODHA di Indonesia, berapa banyak dari mereka yang berusia produktif. Angka ini bukan hanya sekedar angka, namun diharapkan bisa merangsang pemikiran mereka, mengapa angka kasus HIV baru tertinggi ada pada kelompok Ibu rumah tangga. Hal hal apa saja yang menyebabkan penularan tersebut.
Bagaimana dengan isu yang terkait Social media Aktifisme?
Melalui paparannya, Ayu menjelaskan bagaimana mereka memulai ODHA Berhak Sehat dan Indonesia AIDS Coalition dalam bentuk gerakan massive social media. Menggunakan Facebook, twitter, Instagram dan Website; IAC dan OBS memanfaatkan social media channel tersebut untuk berkampanye dan melakukan upaya Advokasi, baik kepada masyarakat ataupun kepada pemerintah. Alexa juga kemudian menambahkan bahwa ada beberapa movement yang sama mengkampanyekan isu HIV, namun melalui segentasi yang berbeda seperti http://www.guetau.com, @brondongmanis dan banyak gerakan lainnya. Setia menutup sesi dengan memberikan tip tip praktis bagaimana menjadikan sosial media sebagai wadah kampanye HIV AIDS yang baik dan tidak judgmental.
Bagaimana Tanggapan Mahasiswa dan mahasiswi di London School Of Public relation?
Saat Sesi tanya jawab, waktu dan termin yang diberikan ternyata tidaklah cukup. Begitu antusiasnya mereka bertanya kepada para narasumber. Mereka menanyakan hal yang sifatnya lebih spesifik seperti tentang Pencegahan penularan Hiv dari Ibu ke anak (PPIA), menanyakan mengenai terapi ARV, Stigma dan diskriminasi masyarkat hingga yang lebih detail mengenai Tips tips melakukan kampanye sosial media.
At the end of the day, ODHA Berhak Sehat mengucapkan terima kasih kepada UNAIDS, Indonesia AIDS Coalition, STIKOM LSPR, Fokus Muda, Ayu, Setia dan Alexa yang telah mewujudkan kegiatan ini menjadi hal yang sangat menyenangkan dan interaktif. Semoga apa yang disampaikan, menjadi berguna dan bermanfaat yah!
