Mengenal Hepatitis C – Bagian 1

author

hati1Apa itu Hati?
Hati adalah organ yang terbesar dalam tubuh. Letaknya di perut sebelah kanan, tepat di bawah tulang iga. Banyak peran kunci yang dimainkan oleh hati untuk tetap menjaga tubuh tetap hidup dan sehat. Hati membuang racun untuk membersihkan darah. Hati juga mengubah makanan menjadi energy dan membantu proses pembekuan darah, yang menghentikan perdarahan setelah luka.

Apa itu Hepatitis dan apa penyebabnya?

Hepatitis berarti radang hati. Radang adalah reaksi alami tubuh terhadap luka atau infeksi. Contohnya : hepatitis dapat diakibatkan oleh infeksi Virus, atau konsumsi alcohol yang berlebihan. Beberapa obat juga dapat menyebabkan hepatitis.

Hepatitis yang disebabkan oleh virus disebut hepatitis Viral. Virus-virus yang menyebabkan hepatitis adalah virus hepatitis A, B, C, D dan E.

• Hepatitis A menular melalui makanan dan air yang tercemar. Biasanya bukan infeksi yang berbahaya dan ada vaksin untuk mencegahnya.
• Hepatitis B menular melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, hubungan seksual dan tukar menukar jarum suntik atau peralatan medis lain yang tidak steril. Dapat juga ditularkan dari ibu yang terinfeksi Hepatitis B kepada bayinya saat hamil ataupun proses persalinan. Hepatitis B dapat menyebabkan infeksi serius pada beberapa orang, tetapi sudah ada vaksin untuk mencegahnya.
• Hepatitis D dan E belum terlalu umum. Namun belum ada vaksin untuk mencegah keduanya.

hati2
Apa itu hepatitis C dan bagaimana cara penularannya?

Virus hepatitis C (disebut juga HCV atau Hep C) adalah salah satu virus hepatitis paling berbahaya. Di dunia, ada sekitar 130-180 juta orang yang terinfeksi Hepatitis C. Hepatitis C kebanyakan ditularkan melalui kontak dengan darah, misalnya melalui :
– Kontak dengan darah atau produk darah yang terinfeksi Hepatitis C, apabila darah tersebut belum pernah di tes.
– Memakai peralatan suntik narkoba secara bergantian
– Tato dan tindik yang tidak steril
– Penggunaan alat-alat medis yang tidak steril atau bekas.
Misalnya jarum suntik atau semprit untuk menyuntikan obat.
– Pisau Cukur, yang dapat memiliki sejumlah kecil darah.
– Berhubungan seks tanpa pengaman dan
– Dari ibu ke bayinya, selama kehamilan atau saat melahirkan

Apa yang terjadi saat seseorang terinfeksi Hepatitis C?
Saat masuk ke dalam tubuh, virus hepatitis C dibawa darah ke hati. Virus berkembang biak di dalam hati dan menyebabkan radang. Hanya sekitar 20% orang, atau satu dari lima orang, yang mengalami gejala gejala infeksi seperti sakit kuning (atau disebut icterus atau jaundice), demam, mual, muntah dan sakit perut saat awal terinfeksi. Sel-sel hati akan mati dan pada infeksi kronik, sel-sel hati perlahan-lahan digantikan oleh bekas luka atau parut yang disebut fibrosis.

hati5Tahap Fibrosis Hati
F1 : Fibrosis Ringan
F2 : Fibrosis Sedang
F3 : Fibrosis Parah
F4 : Sirosis

Apabila telah sampai ke tahap sirosis, berarti banyak sel mati dan parut dalam hati. Bisa juga sampai ke tahap dimana hati berhenti bekerja. Ini disebut kegagalan hati dan dapat berakibat kematian. Sirosis hati pada beberapa orang juga bisa berkembang menjadi kanker hati.

Apa resiko Hepatitis C dalam jangka panjang?
Infeksi Hepatitis C dapat hilang dengan sendirinya dalam jangka waktu 2-6 bulan. Mereka yang virusnya tetap ada setelah 6 bulan memiliki kondisi yang disebut Infeksi hepatitis C kronik.

Dari sekitar 100 orang dengan hepatitis C kronik
– Sekitar 30 orang mungkin tidak memiliki masalah dengan hati mereka, tetapi masih dapat menularkan infeksi mereka ke orang lain apabila terjadi kontak darah.
– 70 orang lainnya mungkin akan mengalami kerusakan hati, tetapi bisa saja tidak mengalami gejala apapaun, atau hanya ada gejala ringan, seperti merasa lelah atau sesekali sakit pada perut. Setelah sekitar 20 tahun, 10 – 15 orang dari kelompok ini akan mengalami sirosis dan 5-7 orang akan mengalami kegagalan hati atau kanker hati.

Meski tidak setiap orang dengan hepatitis c akan mengalami masalah dengan hati mereka, resiko munculnya masalah hati tersebut tetap tinggi. Orang-orang yang terinfeksi virus HIV juga lebih beresiko mengalami masalah pada hati dan lebih cepat laju perkembangan penyakitnya dibandingkan dengan orang-orang yang hanya terinfeksi Hepatitis C.

 

Bagaimana Cara melakukan tes infeksi Hepatitis C?
Ada tiga jenis tes berbeda yang dapat dilakukan untuk mendiagnosa infeksi hepatitis c.

Tes Antibodi Hepatitis C :
• Apabila seseorang terinfeksi Hepatitis C, tubuh membuat antibody untuk mencoba melawan virus tersebut. Antibodi ini dapat dideteksi melalui tes darah. Ini adalah tes yang pertama kali dilakukan untuk memeriksa adanya infeksi hepatitis C.
• Tetapi hasil tes antibody yang positif hanya berarti bahwa orang tersebut pernah terinfeksi di masa lalu
• Pada orang-orang yang infeksinya bersih dengan sendirinya, hasl tes antibody akan tetap positif seumur hidup mereka.
• Orang-orang dengan hasil tes antibody positif perlu dites kembali untuk melihat apakah mereka masih terinfeksi

Tes Jumlah Virus (Viral Load) Hepatitis C :
• Tes Jumlah Virus Hepatitis C dapat mendeteksi virus itu sendiri dan menghitung jumlah virus dalam darah
• Bila tidak diobati, jumlah virus akan cenderung tinggi, terutama pada orang yang juga terinfeksi HIV
• Tes jumlah yang negative berarti sudah tidak ada virus dalam tubuh orang tersebut

Tes Genotipe hepatitis C :
• Tes genotype hepatitis C adalah tes yang dapat mendeteksi tipe virus hepatitis C yang dimiliki seseorang. Ada 6 tipe hepatitis C : 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Perbedaan terbesar antara tipe-tipe hepatitis C ini adalah bahwa beberapa tipe lebih mudah disembuhkan dari tipe lainnya. Misalnya, genotype 2 dan 3 lebih mudah diobati, tetapi genotype 1, 4 dan 6 biasanya kurang dapat merespon pengobatan dengan baik.

Bagaimana cara mengukur besarnya kerusakan hati akibat hepatitis C?
Ada beberapa tes yang dapat dilakukan untuk memeriksa besarnya radang atau jaringan parut di hati dan seberapa baik fungsi hati.

Tes-tes radang hati
Tes tes ini adalah tes darah yang dapat memperkirakan kondisi radang hati. Apabila sel sel hati meradang dan mati, sel-sel tersebut melepaskan partikel-partikelnya ke dalam darah dan dapat dideteksi dalam darah. Tes-tes ini disebut tes “AST” dan “ALT”

Tes-tes Fibrosishati7
Ada dua acara untuk mengukur besarnya jaringan parut di hati
• Fibroscan
Fibroscan adalah alat USG khusus untuk hati dan tahap seberapa kaku jaringan fibrosis terjadi. Tes-tesnya hanya membutuhkan waktu 5 menit dan tidak menimbulkan rasa sakit. Tetapi, tes mungkin tidak memberikan hasil yang akurat pada 5-10% Pasien.
• Biopsi Hati
Cara lain untuk memeriksa fibrosis adalah dengan mengambil sebagian kecil jaringan hati dari dalam tubuh dengan jarum khusus untuk kemudian diperiksa dengan mikroskop. Ini disebut dengan biopsy hati.

Tes Fungsi Hati
Tes-tes ini adalah tes darah untuk mengukur fungsi hati dalam memproduksi protein-protein penting seperti “Albumin” dan protein lain yang mencegah perdarahan (“Faktor pembekuan”). Jumlah darah protein ini menjadi abnormal pada kondisi sirosis hati lanjut.

Sumber Informasi dan gambar : http://amfar.org/

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.