Stigma & Diskriminasi

author

Picture: mydario.com

Mungkin #SahabatOBS sudah menyadari masih banyak orang di luar sana yang masih menstigma dan mendiskriminasi ODHA. Mengapa sih ODHA masih saja di stigma sampai sekarang?

Pasti  sebagian besar #SahabatOBS sudah mengetahui pandangan-pandangan yang melekat pada ODHA yang masih saja dipercaya. Hal yang paling sering didengar adalah HIV sangat mudah menular bahkan lewat kontak biasa, dengan adanya mitos ini akhirnya masyarakat awam menjadi menjaga jarak dan antipati terhadap ODHA karena mereka mungkin berpikir akan tertular jika dekat-dekat dengan ODHA.

Padahal HIV sendiri tidak mudah menular, HIV memiliki prinsip dalam penularannya, bukan semata-mata dengan bersentuhan saja bisa tertular. Seperti yang sudah kita ketahui, HIV hanya dapat menyebar melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh lain. Memeluk, mencium, berbagi minuman, menggunakan peralatan olahraga, berbagi peralatan makan, menggunakan toilet yang sama atau ketika batuk dan bersin, keadaan tersebut tidak bisa menyebabkan penyebaran HIV.

Selain itu pandangan yang masih banyak dipercaya yaitu penularan HIV yang berkaitan dengan hubungan seksual jadi dipandang bahwa ODHA adalah orang-orang yang nakal atau “perempuan nakal”, karena itu mereka pantas mendapatkannya. Sebenarnya memang salah satu cara penularan HIV sendiri melalui hubungan seksual yang beresiko misal, berhubungan seksual berganti-ganti pasangan baik heteroseksual maupun homoseksual tanpa menggunakan pengaman namun sebenarnya selain lewat hubungan seksual HIV sendiri juga menular lewat jarum suntik yang digunakan bersamaan dengan orang yang terinfeksi HIV atau bisa juga penularan pada bayi pada saat kehamilan dan transfusi darah. Jadi, sebenarnya penularan HIV tidak semata-semata lewat hubungan seksual atau “perempuan nakal” seperti yang banyak dipikirkan masyarakat umum. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa mereka yang berganti-ganti pasangan dan berhubungan seksual tanpa menggunakan pengaman-lah yang akan terinfeksi HIV, namun sebenarnya sekarang banyak sekali ibu rumah tangga yang tercatat terinfeksi HIV. Selain itu, juga tercatat ada anak usia balita yang juga terinfeksi HIV dan ini membuktikan bahwa HIV bukan permasalahan mengenai “perempuan nakal” atau “orang nakal”.

Sebenarnya masih banyak lagi pandangan-pandangan masyarakat awam yang keterbatasan atau miskin informasi yang akhirnya memperlakukan ODHA dengan stigma dan diskriminasi. Misal, jika orang tua mengetahui anaknya bermain dengan ODHA, bisa dengan mudah mereka menyarankan anaknya tersebut untuk hati-hati dan menjaga jarak karena takut tertular, atau ketika masyarakat awam yang sedang melewati poli yang menangani kasus HIV lalu berkata, “yaa gitu itu kalau dia-nya nakal, jadi kena HIV”. Selain itu ada juga di daerah-daerah sekitar dimana ODHA masih tidak diterima di lingkungan dan diusir, namun masih banyak juga daerah yang bisa menerima masayarakatnya secara adil tanpa stigma dan diskriminasi, paling tidak minimnya pengusiran terjadi. Biasanya pandangan-pandangan ini terjadi karena informasi yang diberikan kurang merata, misalnya pemberian informasi kadang tidak melibatkan masyarakat umum, hal ini membuat masyarakat umum masih memegang pandangan yang salah mengenai HIV. Selain itu kurang nya rasa ingin tahu maupun masalah kepandaian dalam menggunakan fasilitasi sosial media juga membuat informasi yang benar menjadi sulit untuk menyebar, misal, sudah banyak informasi yang tersedia di media sosial atau internet menjadi tidak bisa di jangkau oleh masyarakat yang gagap teknologi.

Oleh karena itu, kita seharusnya sebagai seseorang yang peduli dan sudah mengetahui informasi yang benar memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan informasi tersebut jikalau terjadi stigma maupun diskriminasi pada ODHA dimanapun #SahabatOBS berada. Ingat, kita semua sama yang bisa membedakan kita hanya Tuhan, manusia tidak berhak untuk membeda-bedakan kita terlebih dengan perlakuan yang tidak manusiawi.

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.