Liputan dari Launching Film “HARUS”

author

Haiiii apa kabar? Balik lagi nih sama cewek-cewek cantik nan kece ini! Nah kita mau cerita sedikit nih tentang hari ini kita pergi ke acara launching film yang judulnya HARUS!! Yang dibuat berdasarkan kisah nyata dari perempuan-perempuan yang kena HIV positif dan menerima kekerasan. Baik itu kekerasan dalam rumah tangga ataupun kekerasan dari orang yang berada di lingkungannya. Nah! Sekarang mari kita simak (azek) tentang cerita dari film HARUS!!

HARUS!! Menceritakan tentang seorang ibu rumah tangga bernama Eli yang yang memiliki seorang suami bernama Yaya dan anak bernama Doni. Eli menghidupi keluarganya dengan cara bekerja menjadi TKI di Malaysia. Karena menurut Eli dengan menjadi TKI, akan sangat membantu perekonomian keluarganya.

Pada saat Eli pergi ke Malaysia, ternyata Yaya melakukan hubungan seksual dengan Pekerja Seks Aktif atau mencari kepuasan terhadap tempat prostitusi. Tidak dijelaskan Yaya tertular HIV, tapi pada saat Eli pulang dari Malaysia ia dan Yaya memiliki anak perempuan yang bernama Dara dan sedang sakit keras. Dara akhirnya meninggal dan Eli dituduh sebagai penyebab Dara meninggal, padahal semua itu karena Yaya yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan dengan Pekerja Seks Aktif. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah salah satu pepatah yang paling tepat untuk Eli. Suatu kisah nyata yang sungguh memilukan hati para penontonnya.

Semua kekacauan yang terjadi bahkan tidak hanya berakhir sampai disitu, tidak lama kemudian Yaya meninggal akibat virus HIV yang sudah memasuki fase AIDS dan menggerogoti tubuh Yaya. Kini Eli harus menanggung semuanya, membesarkan anak pertamanya yang bernama Doni, dan mencari pekerjaan tetap yang sangat susah. Bahkan saat Eli melamar menjadi pembantu rumah tangga, tidak ada yang mau menerimanya. Di akhir cerita Eli menuliskan “sebuah kisah yang belum usai.” Karena masih banyak perempuan positif HIV di luar sana yang menerima kekerasan baik itu dari suami mereka atau dari lingkungan.

Film ini dibuat berdasarkan penelitian IPPI (Ikatan Perempuan Positif Indonesia) atas kekerasan-kekerasaan terhadap perempuan-perempuan yang berada di daerah-daerah terpencil.

Yang bisa cewek-cewek ini dapatkan dari film HARUS!! adalah bahwa film ini nggak terfokus cuma buat perempuan yang positif HIV, tapi gimana cara perempuan itu sendiri bisa ngelindungin diri dari kekerasan. Kalo menurut kita, pada saat perempuan mendapatkan kekerasan baik itu kekerasan fisik, psikis, ekonomi dan lainnya, perempuan bisa langsung berlindung atau dengan ‘mengadu’ kepada orang terdekat seperti keluarga. Pertimbangin saran dari para keluarga itu apa, terus jangan terlalu lama larut dalam kesedihan bangkit dan mengadulah kembali kepada KOMNAS perempuan. Dan terus berjaga-jaga untuk tidak mengalami kekerasan kembali.

Kalo kekerasan terhadap ekonomi semakin tinggi pendidikan (baik itu perempuan ataupun laki-laki), pasti tingkat ekonomi yang diperoleh juga akan lebih baik. Itu hukum alam. Karena nggak mungkir pasti orang akan lebih memperhatikan orang yang memiliki pendidikan tinggi dibandingkan dengan yang rendah. Biarpun jaman sekarang pengalaman yang lebih diutamain daripada pendidikan. Cuma teteplaah pendidikan nomer 1. Dengan pendidikan yang tinggi juga, infeksi HIV akan semakin berkurang karena tingkat pengetahuannya lebih tinggi dan mengerti untuk mencegah diri dari HIV itu sendiri.

Selain itu, di mana ada kekerasan terhadap perempuan, kebanyakan pasti ada campur tangan laki-laki. Suami seharusnya melindungi istrinya dan bertanggung jawab atas istri dan anaknya, bukan malah memberikan perlakuan kasar. Kembali lagi kepada pendidikan, ketika seseorang memiliki pendidikan tinggi atau minimal tau tentang informasi-informasi yang ada, seorang wanita bisa meminta perlindungan pihak yang berwajib ketika mendapat perlakukan kasar dari siapapun itu, dan laki-laki juga harus tau tentang resiko yang harus diambil ketika melakukan tindak kekerasan yaitu berhubungan dengan hukum pidana.

Jadi inti dari film ini, kita sebagai orang yang mendapat kekerasan atau mengetahui adanya kekerasan di dekat kita baik itu di keluarga, teman dekat, bahkan tetangga, harus bisa dengan sigap mengadukan itu kepada pihak berwajib. Karena kekerasan apapun harus dihentikan dari sekarang, kalo nggak akan terus menerus seperti itu. Kalau bukan kita, siapa lagi?

picture by: sukamakancoklat.blogspot.com

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.