Kisah cinta Anakku tersayang

author

Saya adalah seorang Ibu berusia 54 tahun. Pekerjaan saya sehari hari adalah penjahit rumahan. Suami saya sudah meninggal karena persoalan kesehatan. Saya tinggal bersama putera saya semata wayang bernama Indra. Buat saya Indra lebih dari sekedar anak, dia adalah sahabat saya dalam suka dan duka. Walaupun banyak sekali tetangga dan kerabat keluarga lain yang selalu mencemooh Indra.

mother and black son

Sejak kecil, Indra anak yang sangat baik. Dia hobi sekali bermain sepak bola, gocekan dan tendangannya sangatlah kuat. Dia pernah bilang pada saya ingin menjadi pemain sepak bola saat sudah besar nanti. Indra juga sangat hobi memasak buat kami di rumah. Ilmu itu dia dapatkan dari internet. Dia mencoba coba sampai berhasil membuatkan saya masakan rumah yang tidak kalah enaknya dengan masakan saya. Indra tidak pernah membuat masalah. Temannya sangatlah banyak. Laki laki dan perempuan, tua muda dari berbagai kalangan.

Hal ini yang sering membuat saya sedih dan bingung. Kenapa tetangga dan kerabat keluarga kami tidak suka dengan Indra, hanya karena dia berpacaran dengan seorang laki laki. Ya, anak kami memang seorang penyuka sesama jenis atau sering disebut dalam bahasa ilmiah homoseksual. Indra yang kini berusia 35 tahun, sudah 3 tahun memiliki pacar bernama Randy. Randy sering sekali main kerumah, membawakan saya makanan dan juga sering sekali kami bertiga pergi bersama. Randy sudah seperti anak saya sendiri.

Banyak orang yang bertanya tanya. Mengapa saya tidak marah? Ceritanya bermula dari hubungan saya dan Indra sebagai anak dan ibu yang hampir sempurna tidak pernah bertengkar dan selalu harmonis. Sejak kecil, saya selalu mendidik indra untuk menjadi pribadi yang baik, tidak perlu sempurna asal selalu memberikan kebaikan kepada banyak orang. Indra juga selalu bercerita kepada saya mengenai apapun yang terjadi dalam hidupnya, karena saya berjanji, apapun yang terjadi saya tidak akan marah padanya. Persoalan apapun yang indra hadapi, akan saya dampingi.

Hari itu Jum’at Malam, Indra bilang indra mau bicara serius dengan saya. Saya yang sedang menyesap segelas teh hangat manis sambil membaca buku, menaruh gelas dan menyimak cerita indra dengan baik. Dengan semangat, indra bilang dia sedang jatuh cinta. Aku jatuh cinta bu, ibu harus kenal dengan dia. Dia orang yang sangat baik. Jika ibu berkenan, besok Indra akan mengajaknya kerumah. Begitu dia bilang pada saya malam itu. Indra juga bilang, dia berharap saya bisa menerima pasangannya apa adanya, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Saya bilang ya, saya berjanji. Dan malamnya, saya tertidur dengan penuh senyum, karena besok, saya akan bertemu orang yang akhirnya Indra cintai, setelah saya.

Keesokan harinya saya sibuk memasak untuk makan malam kami bertiga. Saya sangat bersemangat. Sudah lama saya tidak sesemangat ini. Lalu terdengar deru mobil indra memasuki garasi rumah. Saya langsung ke kamar dan berganti pakaian, pakaian terbaik ibu. Saya ingin anak saya bahagia hari ini, ujar saya dalam hati.

Awalnya saya sedikit terkejut. Ini hal yang sedikit awam bagi saya. Tapi Saya tidak marah, saya sangat bahagia melihat Indra bahagia. Saya bahagia melihat Indra dan randy yang begitu bersemangat saat saling memuji di meja makan. Saya pun telah berjanji pada Indra, bahwa kami akan menghadapi apapun yang ada di depan kami bersama. Dan saya berjanji untuk membuat Indra bahagia. Buat saya tidak masalah Indra mencintai Randy. Yang penting bagi saya, Indra melakukan hal yang paling baik dalam hidupnya, membahagiakan dirinya, dan memberikan banyak manfaat bagi sekitarnya.

Sumber cerita: confidential – sumber gambar : google.com

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.