Baju Bekas Tidak Dapat Menularkan HIV

author

Keriuhan Pasar Senen salah satu pusat baju impor dan baju bekas terbesar di Pusat Kota Jakarta selalu menarik perhatian masyarakat ibukota. Apalagi bagi mereka yang ‘tidak mampu’ membeli pakaian baru di pusat perbelanjaan yang menyuguhkan trend fashion terbaru dengan harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Juga untuk mereka yang senang dengan model model vintage (zaman dahulu) yang kini sudah tidak lagi diproduksi produsen pakaian. Pasar pasar yang menjual baju import ataupun baju bekas, seperti pasar senen merupakan tempat yang menarik.

sumber gambar : Google.com
sumber gambar : Google.com

 

Bayangkan, dengan uang seratus ribu rupiah, salah seorang sahabat dapat membeli kemeja sebanyak 6 potong, 1 potong celana jeans, dan 1 buah sweater. Hal itu tidak mungkin bisa didapatnya jika harus masuk ke pusat perbelanjaan dengan pendingin ruangan dan kenyamanan tingkat tinggi. Walau kualitas baju bekas tersebut mungkin tidak sebagus pakaian baru itu, tapi peminatnya tetap tinggi dan Tentunya, pakaian pakaian yang dibeli tersebut, harus segera di cuci bersih sebelum dikenakan. Namun, malam tadi kegemaran masyarakat yang hobi beli baju import atau baju bekas terusik dengan sebuah artikel yang menyatakan bahwa Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari pakaian bekas impor, salah satunya adalah HIV.

Berikut adalah artikel yang berhasil kami kutip dari @Detikfinance di link http://finance.detik.com/read/2015/02/03/222904/2822675/4/awas-pakai-baju-bekas-impor-bisa-tertular-hiv

Jakarta -Pemerintah terus melakukan sosialisasi soal bahayanya pakaian bekas impor yang beredar di dalam negeri. Sejumlah penyakit bisa ditularkan dari pakaian bekas impor itu.

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel mengatakan, menurut penelitian laboratorium yang dilakukan Kemendag, penyakit yang ditularkan mulai dari penyakit kulit hingga HIV.

“(Penyakit) kulit, bisa kena HIV. Beneran, itu sudah ada hasil laboratoriumnya,” jelas Gobel saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (3/2/2015).

Karena itu, Kemendag gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat soal bahayanya pakaian bekas impor ini. Seperti diketahui, semua pakaian bekas impor adalah ilegal. Indonesia melarang masuknya pakaian bekas impor dari mana pun.

Selain masalah kesehatan, pakaian bekas impor ini juga membuat industri tekstil berskala kecil di dalam negeri tidak berkembang.

“Ini kan kesempatan industri garmen kita untuk dia mengisi pasar itu sendiri. Dia bisa ekspor. Contohnya di Cibaduyut banyak yang kecil menengah dia kan bisa ekspor. Begitu juga garmen,” jelas Gobel.

Karena itu, ujar Gobel, pihaknya akan keras dalam menindak pakaian bekas impor yang masuk. Bila ada penangkapan penyelundupan pakaian bekas, Gobel tak segan langsung membakarnya. Dia juga akan bekerjasama dengan pihak Bea Cukai.

Dari mana pakaian bekas impor ini banyak masuk?

“Riau, Sulawesi Tenggara katanya. Banyak di mana-mana masuk. Masuknya juga pakai kapal nelayan yang kalau itu diberantas untuk Bu Susi itu akan berdampak luas. Bukan hanya illegal fishing. Tapi juga untuk perdagangan kita sebetulnya,” papar Gobel.

(dnl/hen)

Yang ada dalam pikiran kami, Entah ini adalah salah satu upaya promosi produk dalam negeri? Dengan membuat statement yang menyudutkan produk import, atau upaya menyudutkan isu HIV yang kemudian statement semacam ini dapat membuat masyarakat menjadi benci akan mereka yang hidup dengan HIV. Oke, cukup dengan segala asumsi dan pemikiran negative yang muncul setelah membaca statement Pak menteri Rachmat Gobel. Kami akan kasih info yang tepat terkait ini.

  1. HIV adalah kepanjangan Human Immunodeficiency Virus, yaitu Sebuah Virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia. AIDS adalah kepanjangan dari Acquired Immunodeficiency Syndrome, yaitu Sebuah kondisi dimana terdapat kumpulan gejala akibat kelemahan sistem kekebalan tubuh.

 

  1. Virus HIV tidak dapat mudah masuk ke tubuh manusia, seperti Tubercolosis atau influenza misalnya, Yang dengan mudah dapat menular melalui udara dan lingkungan yang tidak bersih.

 

  1. Penting untuk diketahui HIV hanya dapat menular melalui 4 cara, yakni : 1) Melalui Hubungan seks tanpa pengaman 2) Melalui Jarum Suntik yang tidak steril dan mengandung virus HIV 3) Melalui Transfusi Darah yang mengandung virus HIV 4) melalui Ibu Hamil yang HIV Positif kepada bayinya tanpa intervensi PPIA.

 

  1. Pencegahan HIV dapat dilakukan dengan cara berikut : 1) Tidak Menggunakan Narkoba jenis apapun 2) Tidak Berganti ganti pasangan seksual 3) Menggunakan Kondom saat berhubungan Seksual 4) Melakukan pemeriksaan HIV secara berkala 5) Mendapatkan informasi HIV AIDS dan Kesehatan Reproduksi.

 

  1. HIV Tidak dapat menular melalui kontak social yang dilakukan bersama seperti bertukar pakaian, Makan bersama, menggunakan toilet bersama, berpelukan, bersalaman, bergandengan tangan, berolahraga bersama dan aktifitas social lainnya yang biasa dilakukan sehari hari.

 

Nah, dari 5 poin sederhana diatas, jelas terlihat bahwa HIV tidak semudah itu menular seperti yang diungkapkan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, melalui pakaian bekas. Jangankan pakaian bekas, berpelukan dengan mereka yang pakai baju bekas gak akan nularin HIV Lho! Bahkan, tahun lalu, tepatnya 28 Desember 2014, ODHA berhak Sehat bersama teman di 150 Aktifis HIV AIDS, sempat mengadakan kampanye #AyoPelukODHA di Area Car Free Day Sudirman, Jakarta. Mulai dari anak anak, orangtua, masyarakat yang sedang berolahraga, sampai para polisi yang sedang berjaga disana, dengan senang hati memeluk teman2 ODHA dan aktifis HIV AIDS yang ada disana.

 

Semoga Artikel ini bermanfaat ya. Sengaja kami buat untuk Menanggapi statement dari Menteri Perdagangan republik Indonesia, Rachmat Gobel di salah satu artikel online yang dikeluarkan oleh Detik Finance. Sebelum kami melanjutkan, hal yang penting digaris bawahi adalah, apakah statement tersebut betul berasal dari pak menteri, atau wartawannya yang salah kutip. Biasanya terkait berita yang semacam ini, akan ada saling tuding antara pihak yang mengeluarkan statement, maupun yang menuliskan beritanya. Namun, apapun itu kami akan mencoba mengklarifikasi pernyataan yang muncul di artikel berikut.

 

Baca juga link ini yuk, Virus HIV hanya bisa menular melalui http://www.odhaberhaksehat.org/2012/hiv-hanya-bisa-menular-jika-baca-artikel-ini/

 

Pintar pintarlah saat menyampaikan informasi, karena setiap kata yg anda ucapakan mempengaruhi kehidupan orang banyak.

Pintar pintarlah mencerna informasi yang anda terima, kadangkala informasi tersebut tidak sepenuhnya tepat.

 

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.