Pengalaman Pengobatan Tuberkulosis part 1

author

cough-1359541447-article-0Sore itu kondisiku gak menentu, rasanya badan ga enak dan batukku tak kunjung berhenti sudah   seminggu belakangan ini. Karena rasanya gak enak, aku memutuskan untuk menghubungi sahabatku yang kebetulan bekerja di salah satu klinik kesehatan, barangkali dia tahu kenapa batukku tidak kunjung sembuh.

“Halo Ra, lagi apa.. uhuk.. uhuk..”

“Halo don, Lagi di klinik nih.. Lho don, kamu sakit ya?”

“iya nih ra, enggak enak banget rasanya.. aku kenapa ya ra, uhuk..uhuk.. aku tuh sengaja nelfon kamu buat nanya. Kira-kira menurutmu aku sebaiknya ke dokter atau beli obat batuk biasa aja ya?”

“hmm, kalau saran aku sih sebaiknya kamu cek TB deh don.”

“hah, TB.. Tuberkolosis maksudnya?”

“Iya ra.. kayaknya..”

Dalam percakapan telfon itu, Rara menjelaskan secara singkat padaku mengenai apa itu Tuberkolosis. Menurutnya TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman tb atau mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tb menyerang paru-paru, tetapi dapat juga menyerang organ atau bagian tubuh lainnya misalnya : tulang, kelenjar, kulit, dll.

Rara juga menjelaskan bahwa TB dapat menyerang siapa saja, terutama usia produktif dan anak-anak, yang artinya aku juga bisa tertular TB dengan mudah. TB dapat menyebabkan kematian. Jadi, apabila tidak diobati, 50% dari pasien tb akan meninggal setelah 5 tahun. Aku cukup khawatir mengenai itu, namun Rara meyakinkanku bahwa, TB bisa diobati dan TB bukan penyakit turunan sehingga, kelak jika aku menikah dan berkeluarga tidak akan ada persoalan penularan karena darah atau penularan melalui hubungan seks.

Setelah mendengar penjelasan Rara melalui telfon, aku semakin yakin untuk memeriksakan diri, supaya segera diketahui apakah aku terinfeksi TB atau tidak. Lalu aku membulatkan tekad untuk pergi ke Rumah sakit dekat dengan rumahku. Sebenarnya, dari yang kubaca di banyak sumber informasi, memeriksa dan mengobati TB sudah bisa dilakukan di banyak rumah sakit atau puskesmas, karena sudah ada program khusus yang disediakan oleh pemerintah. Namun agar lebih nyaman dan mudah dijangkau, aku memutuskan untuk pergi ke RS dekat dengan tempat tinggalku.

images

Di rumah sakit ini, aku bertemu dengan seorang dokter yang sangat baik, dan kooperatif dengan pasien. Dia memeriksaku dan menjelaskan mengenai gejala TB yang sangat banyak. Dan ternyata gejala utama tb adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih, tapi aku tidak sampai separah itu. Aku memiliki gejala lain yang ternyata adalah juga masuk gejala TB yakni sesak napas, badan lemas, dada terasa nyeri, demam meriang lebih dari sebulan, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik. Sehingga kemudian dokter merujukku untuk melakukan pemeriksaan darah, mantuk tes dan rontgen.

Jika teman-teman sekalian ada yang memiliki gejala TB sepertiku diatas, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter, agar segera mendapat pengobatan dan tidak menjadi semakin parah. Pengobatan pun dapat diakses dengan gratis, dan seluruh pemeriksaan juga dapat di cover oleh JKN.

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.