[SIARAN PERS] Hari Tuberkulosis Sedunia 2016

author

1933862_10154069304468024_3767106304635818691_nLaporan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization Global Report, 2014) melaporkan bahwa pada tahun 2014 terdapat sekitar 9 juta kasus TB baru di dunia. Di Indonesia kasus TB telah mengalami penurunan. Dibandingkan dengan tahun 1990 maka prevalensi TB di Indonesia mengalami penurunan sebesar 38%, sedangkan insidensi TB mengalami penurunan sebesar 12% dan angka kematian TB mengalami penurunan sebesar 37% sampai tahun 2014.

Data Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan menyebutkan hingga akhir 2015 jumlah orang yang diduga TB yang diperiksa adalah 1.210.659 orang, dan jumlah kasus TB ternotifikasi sebanyak 324.020 kasus termasuk di antaranya kasus TB anak sebanyak 23.080 kasus.

Akses layanan TB semakin meningkat, sejumlah 9.075 Puskesmas (95%) dan 999 Rumah Sakit (62%) telah menyediakan layanan TB sesuai standar program. Akses layanan ini semakin ditingkatkan melalui penguatan jejaring layanan yang melibatkan swasta dalam skema public-pivate mix dan dimasukkannya pelayanan TB didalam program Jaminan Kesehatan Nasional.

Perkiraan kasus TB Resistan Obat (TB Drugs Resistance) di Indonesia per tahun adalah 6.800 kasus. Jumlah terduga TB MDR (Multi Drugs Resistance) tahun 2015 yang diperiksa sebanyak 15.246 Jumlah kasus TB MDR yang diobati tahun 2015 sebanyak 1.547 kasus. Saat ini layanan bagi TB resistan telah tersedia 34 RS Rujukan TB MDR di 26 Provinsi, 13 RS Sub Rujukan dan 1050 Fasyankes Satelit.

Berdasarkan hasil Survei Prevalensi tahun 2013-2014 menunjukkan sebanyak 7 dari 1.000 orang di Indonesia mengalami sakit namun hanya sekitar 20 persen yang memeriksakan diri dan mengetahui bahwa obat TB gratis. Hal ini menjadi tantangan yang besar bagi semua pihak, meski Program Pengendalian TB telah melakukan perluasan layanan TB ternyata masih ada masyarakat yang belum paham tentang risiko yang dihadapinya bila sakit TB dan dimana bisa mendapatkan layanan berkualitas dan obat TB secara gratis.
Kementerian Kesehatan mengajak seluruh pihak terlibat dalam menemukan pasien TB sedini mungkin dan mendukung mereka untuk segera datang memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan yang berkualitas. Obat TB telah disediakan pemerintah di seluruh Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit yang telah bekerjasama. Masyarakat harus memahami gejala TB, cara pemeriksaan yang tepat dan obat yang berkualitas untuk mencegah TB menjadi lebih parah bahkan akan menjadi resistan bila tidak patuh atau mendapatkan obat TB yang tidak sesuai. Temukan TB Obati Sampai Sembuh (TOSS TB) telah menjadi spirit dan seruan selama setahun terakhir untuk mendukung dan mempercepat Indonesia bebas Tuberkulosis.

Tahun ini dalam rangka memperingati Hari TB Sedunia pada 24 Maret akan dicanangkan Gerakan TOSS TB (Temukan Obati sampai Sembuh) Tuberkulosis yang merupakan kegiatan kampanye penemuan kasus yang aktif dan masif yang yang melibatkan seluruh pihak baik dari pemerintah maupun masyarakat termasuk pasien dan keluarganya. Diharapkan pimpinan daerah akan mengajak seluruh program dan masyarakatnya aktif mencegah dan mengendalikan TB di wilayahnya.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal) 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.