ODHA dan Fitnes

author

Ada beberapa pertanyaan yang sering kali ditanyakan oleh #SahabatOBS, apakah mereka bisa sehat sama seperti orang lain? Apa mereka bisa membentuk tubuh mereka dengan mengikuti fitnes atau gym? Sebenarnya jawabannya cukup mudah, YA, mereka bisa. Sebelum kita mulai, coba kita pahami terlebih dahulu, apa sih gym atau fitnes itu? Fungsi dari gym atau fitnes apa sih? Apa sih manfaat gym bagi ODHA sendiri?

Fitnes/gym merupakan aktivitas yang mampu membuat orang menjadi lebih bugar dengan menjalankan tiga komponen utama, yaitu olahraga, pemenuhan nutrisi dan istirahat. (Baca juga: ODHA dan Nutrisi) Sedangkan istilah nge-gym sendiri muncul karena untuk melakukan fitnes memang terdapat tempat khusus, biasanya di gymnasium atau pusat olahraga. Mungkin kita sering mendengar manfaat dari fitnes, salah satunya untuk kekuatan fisik, kebugaran, pembakaran lemak dan membentuk tubuh. Selain dari itu, ternyata fitnes juga bisa meningkatkan metabolisme, mencegah stres, meningkatkan kosentrasi .

Sebelumnya kita mengetahui efek samping dari arv yang salah satunya adalah lipodistrofi atau lipoatrofi yaitu pengurangan atau penambahan massa lemak dalam tubuh. (Baca juga: Apa Efek Samping ARV?) Dengan berolahraga, ada harapan bahwa selain menjadi sehat dengan fitnes massa lemak kita menjadi ideal, dan itulah salah satu yang diharapkan teman-teman ODHA yang melakukan fitnes. Jadi sama seperti orang lain pada umumnya, sebenarnya fitnes sendiri memiliki efek yang sama bagi ODHA, dan tidak ada larangan bagi ODHA untuk fitnes atau membentuk tubuh lewat fitnes. Namun, hal yang perlu kita tekankan bahwa kondisi daya tahan tubuh ODHA yang berbeda dengan orang lain pada umumnya yang membuat ODHA harus memilih olahraga mana yang cocok dilakukan oleh ODHA.

Dalam berolahraga, ODHA memiliki pedoman-pedoman, pertama jangan berlebihan, pada awal memprogramkan untuk berolahraga, kita harus santai dan jadwalkan olahraga ke dalam kegiatan rutin kita, setelah itu secara perlahan tingkatkan fitnes menjadi lebih lama dan lebih sering sesuai dengan kadarnya, contohnya 20-45menit selama 3 kali seminggu. Dengan tingkat kesehatan jasmani kita yang mungkin lebih rendah daripada dahulu, sangat penting untuk meningkatkan program fitnes kita secara bertahap agar kita tidak mengalami cidera.

Selain itu, pastikan kalau kondisi kita memang dalam keadaan sehat dan stabil, misalnya CD4 berjumlah kurang lebih 300, jika kita baru saja memulai ART, mungkin kita bisa menunggunya sampai jangka waktu 2 bulan, sampai tubuh kita cukup dapat stabil dengan efek ARV di tubuh kita. (Baca juga: Berkenalan dengan CD4 dan CD8)

Kedua, makan dan minum secara benar, minum cairan secukupnya sangat penting saat kita berolahraga. Tambahan air dapat membantu mengganti cairan tubuh yang hilang, ingatlah bahwa meminum teh, kopi, cola, cokelat atau alkohol justru dapat menghilangkan cairan tubuh. Selain itu jangan makan berlebihan sebelum melakukan fitnes, terlalu banyak makan kadang membuat kondisi tubuh menjadi tidak maksimal dalam berolahraga.

Ketiga, untuk meningkatkan massa tubuh atau body building, olahraga angkat besi atau beban adalah salah satu cara terbaik untuk meningkatkan massa tubuh tidak berlemak dan kepadatan tulang yang mungkin hilang akibat penyakit HIV dan penuaan. Kegiatan ini bisa dilakukan tiga kali seminggu, melakukan angkat beban diikuti oleh olahraga kardiovaskular selama 30 menit, hal ini sangat mungkin menjadi cara terbaik untuk memperbaiki susunan tubuh dan mengurangi lemak (lipid) dan gula dalam darah.

Dalam meningkatkan massa tubuh, pada orang lain pada umumnya, mereka banyak menggunakan suplemen-sumplen yang dapat mempercepat proses pembentukan tubuh. Pada ODHA sendiri pengkonsumsian susu tinggi protein (atau seperti whey protein) cukup bagus bagi mereka yang ingin meningkatkan massa tubuh. Namun, beberapa orang yang intoleransi dengan protein susu mungkin akan mengalami diare atau kembung jika mengkonsumsinya lebih dari 40 gram per hari. contoh lain yaitu creatin, suplemen ini dipercaya sanggup mempercepat peningkatan massa otot. Sejauh ini, tidak ada efek negatif dari penggunaan suplemen-sumplemen pendukung fitnes selama pengkonsumsiannya tidak berlebihan. Tidak ada larangan ODHA untuk mengkonsumsi suplemen, akan tetapi bagi ODHA lebih baik dikonsultasikan kepada dokter terlebih dahulu dalam pengkonsumsian suplemen. atau kita bisa mencari bahan pengganti suplemen tersebut, misal creatin kita bisa mendapatkannya dari daging sapi dan ikan. (Baca juga: ODHA dan Kesehatan Ginjal)

Selain suplemen-suplemen pendukung, kita juga mengenal steroid, dalam penggunaannya, sampai saat ini pun belum ada penelitian yang mendukung penggunaan steroid sebagai suplemen, harus di awasi ketat, dan pastinya steroid ini tidak dianjurkan untuk anak dan remaja terinfeksi HIV. Dalam penggunaannya steroid banyak digunakan oleh ODHA untuk meningkatkan tenaga ODHA sendiri. Dari beberapa hal mengenai suplemen tambahan bagi ODHA yang ingin melakukan program fitnes, bisa dikatakan, tidak ada larangan ODHA yang sudah cukup dewasa untuk mengkonsumsi suplemen tersebut, akan tetapi kembali lagi, sebelum mereka mengkonsumsi suplemen-suplemen tertentu sebagai penunjang fitnes mereka, mereka harus mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk penggunaannya.

Pilihlah olahraga yang nyaman, ringan dan sesuatu yang disenangi agar membantu kita tetap terus berolahraga atau fitnes, dan konsultasikan kepada dokter mengenai suplemen tambahan yang menurut kalian akan menunjang program fitnes kalian.

Referensi:

Temansehati.web.id

http://www.odhaberhaksehat.org/2017/apa-efek-samping-arv/

http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=802

http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=724

http://www.carasixpack.net/2016/07/jenis-suplemen-fitness-terbaik-fungsinya.html

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.