Mengenal Kandidiasis

author

Mungkin masyarakat awam masih belum terbiasa dengan nama penyakit kandidiasis, tetapi sebenarnya masyarakat atau orang umum sekalipun sering mengalami penyakit ini. Penyakit kandidiasis merupakan penyakit yang menyerang kulit atau kelenjar kulit, kuku, selaput lender, subkutan, mulut, vagina, bronki, paru-paru serta alat-alat organ dalam manusia. Nah, kandidiasis sendiri adalam merupakan salah satu infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum terjadi pada orang terinfeksi HIV.  (Baca juga: Apa Gejala Saya Terinfeksi HIV?) Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut kandida. Jamur ini dapat ditemukan di tubuh siapa saja, dan sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. IO jenis ini dapat terjadi beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yang lebih berat.

Gejala kandidiasis

Gejala dari kandidiasis yang muncul akan berbeda-beda setiap orang, dan tergantung lokasinya. Gejala yang sering muncul adalah ruam pada kulit. Ruam yang muncul akibat kandidiasis dapat menyebabkan kulit gatal, pecah-pecah dan kering. Selain itu kandidiasis juga dapat menimbulkan lepuhan dan nanah pada kulit. (Baca juga: Mengenal Infeksi Oportunistik)

Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Tetapi jika infeksi menyebar menjadi lebih dalam pada tenggorokan disebut esophagitis. Gejalanya sendiri yaitu seperti gumpalan putih kecil seperti busa atau bintik merah. Penyait ini juga dapat menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual dan hilang nafsu makan, selain itu juga dapat menyebabkan “retak” pada ujung mulut yang disebut kheiltis angularis.

Kandidiasis di vagina disebut vaginitis, dimana gejalanya termasuk gatal, rasa terbakar dan keluarnya cairan kental putih.

Selain pada mulut dan vagina, candida juga dapat menyebar dan menimbulkan infeksi pada otak, jantung, sendi dan mata seperti yang belumnya telah disebutkan.

Sebenarnya, tidak ad acara khusus untuk mencegah kandidiasis, selain itu, kandidiasis merupakan penyakit yang tidak begitu gawat. Dengan menguatkan sistem kekebalan tubuh dengan terapi AntiRetroviral (ART) adalah cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis bagi ODHA. Selain itu, dengan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri seperti area kulit, tubuh dan pakaian juga menjadi langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah munculnya kandidiasis.

Pengobatan Kandidiasis

Jika Anda sudah terserang penyakit kandidiasis, tidak perlu terlalu panic, karena penyakit ini termasuk penyakit yang memiliki banyak obat untuk mengatasinya. Pertama silakan periksakan ke dokter terlebih dahulu agar Anda mengetahui jenis penyakit serta keparahannya, kemudian ikuti saran dokter serta lakukan pengobatan. (Baca juga: Tes dan Konseling HIV) Obat yang dipakai untuk memerangi candida adalah obat antijamur. Banyak dokter yang lebih senang menggunakan pengobatan lokal terlebih dahulu dalam mengobati kandidiasis, seperti olesan; supositoria yang dipakai untuk mengobati vaginitis; cairan; dan lozenge yang dilarutkan dalam mulut.

Jika pengobatan lokal tidak berhasil, biasanya dokter emerlukan pengobatan sistemik, atau jika infeksi sudah menyebar ke tenggorokan (esophagitis) atau bagian tubuh lain. Beberapa obat sistemik tersedia dalam bentuk pil. Efek samping yang paling umum adalah mual, muntah dan sakit perut. Kurang dari 20% orang mengalami efek samping ini.

Sebenarnya sebagian besar penyakit ini cuku mudah diobati dengan terapi lokal, namun pada orang yang memiliki system kekebalan tubuh yang lemah, penyakit ini menjadi lebih menetap. Obat antijamur sistemik dapat dipakai, tetapi kemungkinan candida akan menjadi resisten terhadap obat tersebut. (Baca juga: GIZI dan ODHA)

http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=516

http://www.alodokter.com/candidiasis

 

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.