Tanya:
Halo Mimin, saya baru terdiagnosa HIV positif dua minggu yang lalu. Dokter kok belum memberi saya ARV ya, malah memberi saya obat Kotri, itu apa ya? Terima kasih Kak Mimin. Rosa di Palembang
Jawab:
Salam kenal Rosa.
Orang yang HIV-positif lebih rentan terkena infeksi paru-paru jika jumlah CD4 mereka turun di bawah 200. ODHA dianjurkan untuk meminum obat untuk mengurangi risiko infeksi paru-paru sampai jumlah CD4-nya meningkat. Jenis perawatan ini disebut profilaksis, yang berarti obat berfungsi untuk mencegah infeksi, bukan untuk mengobatinya.
Infeksi paru-paru adalah penyakit fatal yang menjadi penyebab paling umum kematian terhadap orang dengan AIDS. Namun, sekarang dengan terapi ARV, kematian orang yang AIDS menjadi berkurang, disertai penggunaan profilaksis, dan disertai pengobatan yang lebih baik bagi orang-orang yang mengidap infeksi paru-paru.
Kotrimoksazol adalah obat yang paling efektif untuk mencegah infeksi paru-paru, terutama untuk orang dengan jumlah CD4 di bawah 100. Hal ini juga dapat mengurangi risiko toksoplasmosis, infeksi yang dapat mempengaruhi otak.
Apa itu Kotrimoksazol
Kotrimoksazol adalah antibiotik kombinasi yang terdiri dari sulfamethoxazole dan trimethoprim. Penggunaan kotrimoksazol umumnya hanya dianjurkan bagi pasien yang memiliki alergi terhadap jenis antibiotik penisilin. Tetapi obat ini tidak cocok bagi mereka yang memiliki alergi terhadap sulfonamide.
Note: Antibiotik hanya berdampak pada bakteri penyebab infeksi. Karena itu, kotrimoksazol tidak cocok untuk menangani infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti pada pilek atau flu.
Kotrimoksazol bisa digunakan untuk mencegah sekaligus menangani beberapa jenis infeksi akibat bakteri, terutama bagi mereka yang mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuh. Jenis-jenis infeksi yang biasanya ditangani dengan obat ini meliputi:
- Infeksi paru-paru, seperti pneumonia.
- Infeksi ginjal dan infeksi saluran kemih.
- Infeksi pada pencernaan.
- Infeksi kulit dan kelamin.
- Infeksi telinga.
Dosis Kotrimoksazol
Beda kasus bisa membutuhkan takaran konsumsi kotrimoksazol yang berbeda-beda. Penentuan dosis ini akan diatur oleh dokter berdasarkan jenis infeksi, tingkat keparahan, dan riwayat kesehatan pasien.
Mengonsumsi Kotrimoksazol dengan Benar
Gunakan kotrimoksazol sesuai anjuran dokter dan jangan lupa membaca keterangan pada kemasan. Obat ini sebaiknya dikonsumsi sesudah makan untuk menghindari efek samping. Jangan lupa untuk meminum banyak air selama menggunakan kotrimoksazol.
Pastikan #SahabatOBS menghabiskan semua dosis yang diresepkan oleh dokter meski kondisi teman-teman sudah terasa membaik. Langkah ini penting untuk memastikan semua bakteri musnah dan infeksi sembuh total. Konsumsi kotrimoksazol yang tidak sesuai anjuran dokter bisa menyebabkan munculnya resistansi bakteri terhadap antibiotik.
Konsumsi kotrimoksazol berpotensi membuat kulit pasien menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari. Karena itu, hindarilah pajanan matahari sebisa mungkin dan jangan lupa untuk menggunakan tabir surya atau pakaian tertutup saat bepergian.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya. Usahakan untuk mengonsumsi kotrimoksazol pada jam yang sama tiap hari untuk memaksimalisasi efeknya.
Bagi pasien yang lupa mengonsumsi kotrimoksazol, disarankan segera meminumnya begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis kotrimoksazol pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.
Kenali Efek Samping dan Bahaya Kotrimoksazol
Tiap obat tentu memiliki efek samping. Begitu juga dengan kotrimoksazol. Beberapa efek samping yang umumnya bisa terjadi selama meminum antibiotik ini meliputi:
- Diare.
- Mual.
- Sakit kepala.
- Berhentilah mengonsumsi kotrimoksazol dan hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping berupa ruam pada kulit.
Referensi:
http://www.alodokter.com/kotrimoksazol
https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a684026.html
http://www.aidsmap.com/Septrin-cotrimoxazole/page/1044766/
