Kartini, sama seperti anak lainnya

author

Pagi ini kartini begitu bersemangat. ini adalah hari pertamanya masuk sekolah setelah liburan panjang. Kartini duduk di bangku sekolah dasar kelas 1. Putri kesayangan dari ayah dan ibu ini adalah gadis manis yang ceria dan selalu bersemangat. Setiap pagi di hari sekolah, dia selalu bangun tepat pukul 5 pagi, untuk bersiap siap sekolah. banyak sekali ritual pagi yang harus dia laksanakan, mulai dari menunaikan ibadah shalat, Sarapan, Minum obat lalu mandi dan berpakaian. Dia tidak ingin melewatkan semuanya, karena Kartini sangat disiplin sejak dia kecil.

Di sekolah, kartini dikenal oleh teman teman dan gurunya sebagai murid yang cerdas dan dapat menguasai pelajaran pelajaran yang diberikan. Kartini juga amat senang berolahraga dan sangat aktif. biasanya di waktu istirahat sekolah, dia dan temannya biasa memainkan permainan anak tradisional, seperti petak umpat, Tap jongkok ataupun ular naga. mereka bermain dan tertawa bersama. itulah indahnya masa kanak kanak di sekolah. Setiap anak, senang jika memiliki lebih banyak teman, semakin banyak teman semakin semarak suasana kelas dan semakin meriah saat bermain.

kartini
Mungkin kartini ada diantara kumpulan anak ini. (sumber gambar : Google.com)

Setiap hari Minggu, Kartini bersama sang Ayah gemar bersepeda di alun alun kota. disana, kartini bisa dengan lepas mengayuh pedal sepeda-nya sambil tertawa riang. sesekali dia akan menambah kayuhan sepedanya lebih cepat supaya bisa terlihat seperti sosok pembalap. Jika kartini kelelahan, dia akan beristirahat dan menenggak air minum dalam botol yang sudah dipersiapkannya dari rumah. Bukan hanya sepeda, kartini amat gemar bermain sepak bola, otopet, dan bulutangkis. ya, kartini adalah anak yang aktif. Dia seperti tidak pernah kehabisan energi untuk beraktifitas.

Kartini sama dengan anak lainnya di sekolah dan di pergaulannya. Anak yang ceria, pandai, senang bermain, kadang kartini juga cengeng dan gampang ngambek, dia juga suka nyebelin kalau sedang bertengkar dengan temannya. itulah dunia anak anak, dunia kartini dan dunia teman temannya. tapi siapa yang pernah tahu, bahwa di dalam tubuh kartini gadis cilik yang ceria itu, terdapat virus yang melemahkan kekebalan tubuhnya. virus HIV. tidak ada seorangpun yang tahu, selain keluarga terdekatnya. Setiap pukul 6 pagi dan 6 sore, kartini harus mengkonsumsi terapi Anti retroviral, yangberfungsi untuk menekan pertumbuhan virus HIV dalam tubuhnya. karena minum ARV, kartini dapat kembali sehat dan beraktifitas normal layaknya anak anak di kelasnya. Namun memang kekebalan tubuhnya jauh lebih lemah. Jika ada teman di  kelasnya yang sedang batuk dan pilek, dia dengan mudah tertular, karena batuk dan pilek dapat menular melalui udara.  Orangtua Kartini juga harus memperhatikan pola makan dan asupan gizi yang seimbang pada kartini. Selain itu kartini juga disarankan dokter untuk mengkonsumsi air minum lebih banyak agar penyerapan cairan di tubuhnya seimbang karena banyaknya obat obatan yang dia minum.

Kartini, sama seperti anak lainnya. Senang bermain dan belajar. Orangtuanya sedang mempersiapkan diri untuk memberitahu kartini perihal virus HIV di dalam tubuhnya segera. namun, Rahasia di keluarga itu tetap dijaga sebaik mungkin. Mereka tidak bisa membayangkan apabila pihak sekolah dan lingkungannya mengetahui bahwa kartini dan ibunya mengidap virus HIV di dalam tubuh. Ketidaktahuan dan kurangnya informasi di kalangan masyarakat, mengakibatkan masyarakat acuh dan kerap kali memberikan stigma negatif bagi mereka yang hidup dengan HIV. bukan hanya stigma negatif, mereka berfikir HIV dapat menular dengan mudah sehingga mereka takut bersosialisasi dan menerima mereka yang hidup dengan HIV. Kartini, kedua orangtuanya serta ratusan ribu orang yang hidup dengan HIV di Indonesia masih berjuang keras untuk bisa kembali ke masyarakat tanpa khawatir mendapat perlakuan tidak menyenangkan, karena mereka memiliki HIV. Padahal jika mereka mau tahu, dan mau memahami, HIV tidak menular dengan mudah. Orang yang hidup dengan HIV juga memiliki hak yang sama di masyarakat.

Seiriing terbenamnya matahari di langit, Kartini pun kemudian bersantai di rumah bersama keluarga, sambil menonton televisi. Sambil terus berharap akan ada secercah harapan bagi mereka yang hidup dengan HIV dapat kembali ke masyarakat.

Catatan:

Cerita ini merupakan ilustrasi nyata tentang kondisi salah satu anak dengan HIV di Indonesia, untuk menjaga kenyamanan nama disamarkan.

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.