Model Hewan untuk Penelitian HIV dan AIDS

author

Pada artikel sebelumnya yang berjudul Ilmuwan Berhasil Sembuhkan HIV pada Tikus, team OBS menerima banyak pertanyaan, kok bisa HIV menular ke hewan, bukankah HIV itu hanya dapat menular antar manusia?

Dipercaya bahwa strain HIV-1 bermutasi dari jenis SIV (Simian Immunodeficiency Virus) sebelum akhirnya lompat spesies untuk menginfeksi manusia. Jadi HIV-1 dapat menginfeksi simpanse, karena HIV-1 memiliki tingkat kesamaan tertinggi (85%) dengan jenis simpanse SIV. Meskipun ada beberapa contoh simpanse yang mengalami AIDS, namun hal ini sangat jarang ditemui, dan sejak awal 1990-an para ilmuwan telah berpindah dari menggunakan simpanse sebagai model hewan untuk penelitian infeksi HIV.

Segera ditemukan bahwa kera juga rentan terhadap SIV, dan virus itu terus menyebabkan sindrom imunodefisiensi fatal pada spesies ini. Para peneliti juga menemukan bahwa SIV sensitif terhadap obat yang serupa dengan HIV dan ilmuwan telah mengeksploitasi kesamaan ini untuk mengembangkan dan menguji banyak obat antivirus, terutama yang digunakan dalam profilaksis HIV.

Nature Reviews Microbiology 10, 852 (2012). doi:10.1038/nrmicro2911

Kelemahan dengan SIV adalah bahwa urutan gen dan proteinnya berbeda tempat dengan HIV, yang berarti bahwa beberapa vaksin HIV tidak dapat diuji secara langsung terhadap SIV.

Selain spesies kera, hewan lain yang menjadi uji coba untuk menemukan pengobatan HIV adalah tikus. Sumsum tulang-Hati-Timus (BLT / Bone marrow-Liver-Thymus) dari tikus telah menjadi bagian penting dari penelitian untuk menuju penemuan baru. Dengan sumsum tulang, hati, dan jaringan timus yang ditransplantasikan dari manusia, tikus dapat dianggap memiliki sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini memungkinkan peneliti untuk menularkan HIV ke tikus dan juga penyakit-penyakit manusia lainnya.

Nature Reviews Microbiology 10, 852 (2012). doi:10.1038/nrmicro2911

Bukti bahwa antibodi manusia dapat menetralkan HIV dalam model hewan, fakta bahwa beberapa manusia memiliki kekebalan yang mampu mengendalikan virus selama bertahun-tahun tanpa mengembangkan AIDS, dan demonstrasi bahwa beberapa vaksin efektif terhadap SIV di kera menunjukkan bahwa mengembangkan vaksin yang efektif adalah dimungkinkan di masa mendatang.

Sumber:

US National Library of Medicine

AnimalResearch.info

 

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.