Presentasi AIDS Digital, di ICAAP11 – Bangkok

author

Tulisan Oleh :

Budi Rissetya / @banirisset / [email protected]

Sesuai dengan data bahwa jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS di periode 1987 sampai Maret 2013 adalah 147,106. Persentase kasus yang dilaporkan di seluruh kelompok umur adalah sebagai berikut: 20-24 tahun (15%), 25-49 tahun (75,4%), dan 50 tahun (4,8%). Kerahasiaan masih menjadi masalah di negara Indonesia dan kurangnya privasi dan kenyamanan adalah penghalang bagi orang-orang terutama masyarakat umum yang mengakses layanan kesehatan. Sangat penting bahwa masyarakat umum terutama orang-orang atau masyarakat usia muda dapat dengan mudah mengakses informasi seluruh layanan HIV dan AIDS yang dapat menjaga privasi mereka.

Aplikasi mHealth yang sangat inovatif ini ditujukan pada populasi yang beresiko HIV, orang muda, dan masyarakat umum. Pemanfaatan dari teknologi komunikasi informasi (ICT) masih sangat baru di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Penerapan ICT diharapkan dapat memastikan klien untuk mendapatkan  privasi, dan mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Aplikasi berbasis website ini dapat diakses dengan mudah oleh target populasi yang tinggal di perkotaan. Sementara aplikasi berbasis mobile dapat diakses oleh masyarakat yang tinggal di daerah-daerah pedalaman dan di daerah dimana akses internet tidak mudah tersedia, tetapi masih bisa digunakan.

AIDS Digital telah dikembangkan sebagai applikasi website yang dapat diakses di www.aidsdigital.net dan aplikasi mobile untuk smartphones. Ini mencakup sebuah direktori HIV dan SRH layanan yang meliputi 33 Provinsi dan kota 497 dan Kecamatan di seluruh Indonesia. Selain seluruh direktori Layanan Kesehatan, AIDS Digital juga mencakup direktori organisasi-organisasi yang bekerja dalam penanggulangan HIV dan AIDS. Saat ini, dalam database AIDS Digital fitur-fitur dan layanan yang ada mencakup 1034 untuk HIV dan SRH layanan, termasuk rincian alamat, nomor telepon, website dan koordinat GPS yang membantu untuk mengarahkan orang-orang (pengguna) yang ingin mengakses layanan. AIDS Digital juga menyediakan kesempatan bagi orang untuk memberikan umpan balik mengenai kualitas layanan yang terdaftar disana. Umpan balik ini akan membantu untuk membangun kualitas layanan di Indonesia.

Pada kesempatan International Congress on AIDS in Asia and the Pasific ke 11 di Bangkok, saya mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan AIDS Digital dalam sesi Oral. Dalam kegiatan ini hadir banyak sekali komunitas serta stakeholder dari berbagai negara di Asia Pasific. Hadir Pula full team Indonesia AIDS Coalition yang memberikan support.  Antusias Peserta yang hadir untuk menyimak Oral session hari itu cukup banyak, ini terbukti dengan Beberapa pertanyaan yang diutarakan pada sesi ini diantaranya adalah :

Q: Bagaimana  apabila orang dengan kebutaan ingin mengakses ini, apakah sudah difikirkan sampai ke arah sana?

A: Team AIDS Digital pada fase pertama ini belum dapat digunakan oleh tuna netra, mungkin apabila ada kebutuhan untuk itu kedepannya, kami akan coba untuk melakukan terobosan AIDS Digital yang ramah pada tuna netra yang memakai smartphone.

Q: Bagaimana anda tahu jumlah atau statistik orang yang memakai applikasi ini di smart phone nya dan mengukur keberhasilannya?

A: Kami memakai software analistik yang dapat menghitung jumlah user yang mendownload setiap saat nya. Dari launching tanggal 31 Oktober 2013 oleh Kemenke sampai hari ini sudah lebih dari 1000 user yang mendownloadnya.

Q: Bagaimana dengan pendanaan AIDS Digital ini?

A: AIDS Digital sudah diadopsi oleh kementrian kesehatan dan untuk kedepannya diharapkan pendanaan dan kerjasama dapat membuat AIDS Digital lebih sustain.

Also Read

Tags

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.