Penularan HIV

Kamu bisa tertular HIV dari orang yang telah terinfeksi dengan pertukaran cairan tubuh tertentu seperti darah, cairan mani (termasuk pre-cum), sekresi dubur dan vagina.

Cairan tubuh ini harus bersentuhan dengan selaput lendir atau luka terbuka atau langsung dimasukkan ke dalam aliran darah kamu (dengan jarum suntik misalnya) untuk kemungkinan penularan. Selaput lendir dapat ditemukan di dalam rektum, vagina atau pembukaan penis, dan mulut. Oleh karena itu, HIV dapat disebarkan melalui rute berikut:

Berhubungan seks dengan pasangan yang telah terinfeksi

Menurut data yang diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI (Laporan Situasi Perkembangan HIV-AIDS & PIMS di Indonesia, Januari-Maret 2017 oleh Ditjen P2P Kementrian Kesehatan RI), mayoritas penularan HIV disebabkan oleh ini. Apa ini? Ya ini, melalui hubungan seks yang beresiko. Apakah jika pasangan kita telah terinfeksi HIV lantas kita tidak bisa berhubungan seks? Tentu saja bisa! Dengan menggunakan kondom ya #SahabatOBS.

  • Seks anal adalah perilaku seksual paling berisiko. Seks anal reseptif (“bottoming”) lebih berisiko daripada seks anal insersif (“topping”).
  • Seks vagina berada di urutan kedua dalam hal keberisikoan perilaku seksual.
  • Oral seks (yaitu fellatio dan rimming) membawa risiko jauh lebih kecil daripada seks anal dan vaginal. Risikonya lebih tinggi dengan menerima seks oral dengan Cumming (ejakulasi) di mulut. Selain itu, infeksi lain bisa ditularkan melalui oral seks. Ini termasuk sifilis, gonore, herpes, kutil, hepatitis A dan B.
  • Memiliki banyak pasangan seks atau memiliki infeksi menular seksual (IMS) dapat meningkatkan risiko infeksi HIV.
  • Mengkonsumsi narkoba dapat dengan mudah mempengaruhi kemampuan Anda untuk membuat pilihan yang aman dan menurunkan penalaran kamu, seperti berhubungan seks tanpa kondom atau melakukan seks yang lebih kasar.

 

Risiko penularan lebih rendah jika pasangan dengan HIV+ memiliki viral load yang “tidak terdeteksi”.

Kontak darah

  • Transmisi yang ditularkan melalui darah terutama terjadi melalui berbagi alat suntik.
  • Peralatan untuk menghisap narkoba yang dipergunakan secara bergantian memiliki potensi menularkan virus.
  • Penularan HIV juga dimungkinkan melalui transfusi darah atau produk darah yang terkontaminasi HIV.

 

Infeksi ibu-ke-anak

Ibu yang terinfeksi dapat menularkan virus ke bayi mereka selama kehamilan, persalinan dan masa menyusui.

CATATAN:

Cairan tubuh seperti air liur, keringat atau urin tidak mengandung cukup virus untuk menginfeksi orang lain. Kamu tidak dapat tertular HIV melalui kontak biasa atau sehari-hari, termasuk ciuman di pipi, berbagi makanan, atau duduk di kursi toilet. Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa nyamuk dapat menularkan HIV.

Jika kamu baru saja terdiagnosa HIV+, sebaiknya bergabung dengan kelompok pendukung sebaya (support group) agar kamu tidak merasa sendirian ya #SahabatOBS. Kamu dapat bergabung dengan group Telegram #OBS untuk saling sapa dengan sesama komunitas terdampak HIV.

<– Klik gambar di samping ini untuk gabung di group orang-orang kece 😀

 

 

 

 

 

Mari kita mulai dari yang paling dasar, apa itu HIV?